Empat Contoh Teori Administrasi Negara
Empat Contoh Teori Administrasi Negara
· Teori Deskrpitif-Explanatif
Konsep dasar/abstrak dari administrasi negara baik dalam
bentuk konsep, proposisi, dan hukum. Contohnya : Konsep hirarkhi dari organisasi formal. Konsep
tersebut menjelaskan ciri umum dari organisasi formal, yaitu adanya
penjenjangan dalam struktur organisasi.
Teori deskriptif eksplanatif menjawab dua
pertanyaan yaitu apa dan mengapa. Pertanyaan apa, menuntut
jawaban deskriptif mengenai satu realitas tertentu yang dijelaskan secara
abstrak ke dalam satu konsep tertentu misalnya, hirarkhi organisasi formal,
hirarkhi kebutuhan, organisasi formal, konflik peranan, ketidakjelasan peranan,
semangat kerja dan lain-lain. Pertanyaan mengapa menuntut jawaban eksplanatif
atau diagnostik mengenai keterkaitan antara satu konsep abstrak tertentu dengan
konsep abstrak lainnya. Misalnya konflik peranan berhubungan dengan tipe
kegiatan, apakah departemental atau koordinatif, artinya kegiatan yang bersifat
departemental (dilaksanakan hanya oleh satu departemen) cenderung kurang
menimbulkan konflik peranan diantara pengambil keputusan dan pelaksana,
dibanding jika kegiatan tersebut dilaksanakan secara koordinatif (melibatkan banyak
departemen).
· Teori Normatif
Memprediksikan apa yang seharusnya dilakukan atau apa yang
seharusnya dikaji. Contohnya : Permasalahan yang sedang dihadapi pemerintah
aceh saat ini adalah kemacetan yang terjadi di ibukota provinsi (Banda Aceh)
yang disebabkan karena bertambahnya volume kendaraan dari tahun ke tahun.
Banyaknya pendatang baik dari kalangan remaja yang ingin melanjutkan studinya
ke jenjang universitas atau kalangan dewasa yang mencari lowongan kerja, karena
menjadi keluhan masyarakat maka PEMDA Aceh bekerjasama dengan PEMKOT Banda Aceh
berinisiatif untuk pengadaan Bus baru yang diberi nama Trans Koetradja pada
awal tahun 2016, yang mana bus tersebut beroperasi dari pagi hingga sore,
dengan prediksi yang dilakukan PEMDA dan PEMKOT banda Aceh kemacetan akan
menurun dan akan menjadi lebih baik dari tahun 2015.
· Teori Asumtif
Pemahaman yang benar terhadap realitas seorang
administrator, suatu teori yang tidak mengambil asumsi model setan maupun model
malaikat birokrat. Teori asumtif menekankan pada prakondisi atau anggapan
adanya suatu realitas sosial dibalik teori atau proposisi yang hendak dibangun.
Teori X dan Y adalah salah satu contoh dari teori Asumtif. Dalam teori tersebut
dikemukakan dua jenis asumsi yang berlawanan tentang sifat manusia. Teori X
berasumsi bahwa pada dasarnya manusia bersifat malas dan senang menghindari
pekerjaan jika memungkinkan. Sementara teori Y berasumsi sebaliknya, yaitu
bahwa manusia memiliki kemauan untuk bekerja dan memiliki kemampuan untuk mengontrol
dirinya dalam mengembang tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
Dengan melihat realitas yang terjadi sekarang
dalam birokrasi Indonesia. Banyak dari pelaku birokrat memperaktekkan teori X,
sehingga permasalahan yang dihadapi Indonesia semakin komplek di era Jokowi,
dari segi politik terjadinya berbagai permasalahan seperti korupsi yang
merajalela, salah menjatuhkan kelompok lain untuk kepentingan diri sendiri,
lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga mengakibatkan rakyat miskin
tambah menderita, karena kebijakan yang diambil dengan menaikkan BBM.
· Teori Instrumental
Banyak digunakan dalam analisa kebijakan, dan
merupakan tindak lanjut (maka) dari proposisi jika karena. Misalnya jika sistem administrasi berlangsung
secara begini dan begitu karena ini dan itu. Dengan kedudukan negara yang
mempunyai keterbatasan terutama dari segi biaya untuk memenuhi segala kebutuhan
publik, maka peranan masyarakat (swasta) sangat menentukan.
Dewasa ini peranan swasta semakin banyak
terlihat pada bidang-bidang yang tadinya dimonopoli oleh negara seperti
transportasi, pendidikan, perumahan, dan lain-lain. Walaupun demikian peranan
pemerintah tetap memegang posisi sentral dalam pemenuhan dan penanganan
masalah-masalah publik. Negara adalah merupakan lembaga formal yang memiliki
mandat (dengan asumsi bahwa mekanisme demokratis berlangsung) dari rakyat
melalui cara-cara tertentu yang dapat dibenarkan oleh hukum yang berlaku untuk
memenuhi kepentingan publik.
Saya mengangkat kasus tadi yakni masalah kemacetan
yang terjadi di ibu kota provinsi Aceh, setelah menetapkan kebijakan pengadaan
bus Trans Koetaradja tersebut maka setelah berjalan beberapa bulan pemerintah
akan menganalisis apakah kebijakan yang diambil sesuai dengan yang diharapkan
atau malah sebaliknya, maka tugas pemerintah ke depan ada tiga, mendeterminasi,
reformulasi atau dilanjutkan jika sesuai dengan perencaan awal.
Kak apa saya bisa minta 20 jawaban teori administrasi negara
BalasHapus